id='x'>
=============================================================================== ======================================================================================================================

Menu==>>0000 Home ===|=== Website SMA Darussalam ===|===Berita Sains dan Tecno ===|===Jangan di klik!!!===|===Anti malaysia0000

===================================================================================================================

Sabtu, 06 November 2010

FPTI Harus Terapkan Aturan


TANGERANG - Pengcab FPTI Kota Tangerang berharap Pengprov FPTI Banten menerapkan aturan tegas soal mutasi atlet panjat tebing yang akan tampil di Porprov III Banten, akhir tahun ini.

Keinginan tersebut karena tak ingin sistem pembinaan yang telah dirintis bersama Pengcab FPTI se-Banten rusak karena masalah perekrutan atlet dari luar Banten.
“Karena batas waktu mutasi atlet telah habis, kita ingin yang tampil di Lebak nanti adalah atlet yang sudah terdaftar. Bukan atlet yang dadakan didaftarkan menjelang Porprov,” jelas Arsani Maidi, Sekretaris Umum Pengcab FPTI Kota Tangerang.
Penegasan ini dikemukakan Arsani lantaran ia mendengar informasi ada daerah yang berusaha mendaftarkan atlet mutasinya sekarang ini. Karena sepengetahuannya, batas pendaftaran atlet mutasi antar daerah di Banten telah selesai pada 27 Mei lalu. “Untuk antar-Pengcab dijadwalkan mutasi dilakukan 6 bulan sebelum Porprov. Sementara untuk atlet mutasi dari provinsi lain, seperti dikemukakan KONI Pusat itu harus 2 tahun sebelum pelaksanaan PON XVIII di Riau tahun 2012,” jelas Arsani.
Dengan kata lain perpindahan atlet antar provinsi juga telah habis batas waktunya karena harus didaftar sebelum 9 September 2010. Jika ada pendaftaran mutasi dan ada yang diterima ini menjadi pertanyaan buat Pengprov FPTI Banten. “Jadi jangan ada lagi mutasi, karena jadwalnya sudah habis,” tegas Arsani.
Arsani menyatakan, Pengcab FPTI Kota Tangerang tidak ingin pembinaan yang telah dilakukan Pengprov FPTI Banten rusak dengan masuknya atlet provinsi lain. “Saatnya kita jujur pada potensi yang kita miliki. Jangan lagi keinginan juara umum menghapus pembinaan yang kita lakukan,” jelas Arsani.
Pola pembinaan yang dilakukan melalui gelaran Sirkuit Panjat Tebing Banten yang rutin dilaksanakan sudah cukup bagus. “Kalau atlet yang telah merasakan manfaat kegiatan ini tiba-tiba patah semangatnya karena tidak tegasnya aturan, saya khawatir pembinaan kita akan mundur ke belakang lagi,” tandasnya.
Sementara soal kekuatan lawan yang akan dihadapi di Porprov pelatih panjat tebing Kota Tangerang, Bondan Kartiko menyatakan ada dua daerah yang diwaspadai. Pertama adalah Kabupaten Lebak dan Kota Cilegon. Kekuatan dua daerah ini cukup bagus, terutama Kota Cilegon yang punya beberapa atlet yang berprestasi di Porprov II Banten dan PON XVII Kalimantan Selatan. “Pembinaan mereka juga cukup bagus, karena mereka punya sarana yang komplit milik PT Krakatau Steel.” jelas Bondan.
Jika daerah lain di Banten menurut Bonda harus berlatih di beberapa tempat berbeda maka Cilegon tidak, mengingat sarana panjat tebing yang dimiliki bekas Porprov II cukup komplit. “Mereka bisa latihan lead (rintisan-red), speed (kecepatan-red), dan boulder (jalur pendek-red) di satu tempat. Kalau kita untuk latihan tiga itu memakai dua sarana berbeda,” tegas Bondan.
Sementara kekuatan tuan rumah Lebak, diwaspadai karena menurut informasi akan menggunakan atlet mutasi dari provinsi lain. “Kalau tidak pakai atlet mutasi, kami yakin bisa bersaing,” tandasnya.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 komentar :

===Jangan di lihat aja tapi di baca juga!!!==== --------- ̿̿̿ ̿' ̿'\̵͇̿̿\з=(•̪●)=ε/̵͇̿̿/'̿'̿ ̿ -----------